Tuesday

22-04-2025 Vol 19

Hatari Kibarkan Bendera Palestina di Kontes Eurovision 2019: Protes atau Provokasi?

Pada ajang Eurovision Song Contest 2019 yang diadakan di Tel

Aviv, Israel, grup musik asal Islandia, Hatari, memikat perhatian dunia dengan tindakan kontroversial mereka. Saat pengumuman hasil akhir, mereka mengibarkan bendera Palestina, sebuah tindakan yang menyebabkan reaksi tegas dari penyelenggara dan masyarakat internasional. ​

Aksi Kontroversial di Tengah Kontes

Pada pengumuman hasil akhir Eurovision pada 18 Mei 2019, anggota Hatari tampak mengibarkan bendera Palestina di ruang hijau. Mereka juga membagikan gambar serupa di akun Instagram resmi mereka tanpa keterangan tambahan. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina, mengingat sebelumnya mereka telah mengritik keras negara tuan rumah. ​
Reaksi Penyelenggara dan Sanksi yang Dikenakan
Penyelenggara Eurovision, European Broadcasting Union (EBU), menanggapi tindakan ini dengan tegas. Mereka menyatakan bahwa tindakan tersebut melanggar peraturan kompetisi yang melarang penggunaan ajang untuk tujuan politik. Sebagai akibatnya, Icelandic Broadcasting Service (RÚV) sebagai penyelenggara delegasi Islandia dikenai denda sebesar €5. 000. Denda ini tetap diberlakukan meskipun RÚV mengajukan banding dan menyatakan kekecewaan terhadap keputusan tersebut. ​
Perspektif Hatari: Seni sebagai Bentuk Protes
Hatari dikenal sebagai grup musik dengan konsep anti-kapitalis dan BDSM, yang menggabungkan seni pertunjukan dengan kritik sosial. Sebelum tampil di Eurovision, mereka telah menyatakan bahwa mereka akan memanfaatkan panggung tersebut untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina. Mereka berpendapat bahwa ajang seperti Eurovision seharusnya tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan politik dan sosial. ​
Dampak dan Kontroversi yang Muncul
Aksi Hatari memicu perdebatan luas mengenai batasan antara seni dan politik dalam acara internasional. Beberapa pihak mendukung tindakan mereka sebagai bentuk keberanian dalam menyatakan ketidakadilan, sementara yang lain menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap peraturan dan etika acara. Selain itu, tindakan ini juga menyoroti ketegangan politik yang masih terjadi antara Israel dan Palestina, serta bagaimana isu tersebut dapat memengaruhi acara budaya global.

www.bambubet.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *