Serangan terhadap situs web atau platform daring menjadi
masalah yang semakin mencemaskan di zaman digital. Baru-baru ini, dua perusahaan besar di Indonesia, Citilink dan Tiket. com, menjadi sasaran serangan siber yang mengganggu pelayanan mereka. Serangan ini menyoroti pentingnya perlindungan sistem dan data pelanggan yang ada di dunia maya. Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai serangan terhadap situs web Citilink dan Tiket. com, dampaknya kepada pengguna, serta upaya untuk meningkatkan keamanan digital.
Kronologi Serangan terhadap Citilink dan Tiket. com
Serangan terhadap Situs Web Citilink
Pada akhir tahun 2024, Citilink, salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, mengalami serangan yang mengganggu fungsionalitas situs web mereka. Serangan tersebut berupa Distributed Denial of Service (DDoS) yang membuat situs web Citilink tidak dapat diakses dalam periode tertentu. Serangan DDoS dilakukan dengan cara membanjiri server Citilink dengan lalu lintas internet yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan kegagalan sistem dan gangguan pada layanan pemesanan tiket pesawat.
Serangan tersebut menyebabkan para pelanggan yang ingin membeli atau mengubah tiket melalui situs web Citilink mengalami kesulitan, bahkan ada yang kehilangan akses ke akun mereka. Meskipun serangan tersebut tidak mengakibatkan kebocoran data pribadi pelanggan, namun dampak negatif terhadap reputasi dan kenyamanan pelanggan cukup signifikan.
Serangan terhadap Situs Web Tiket. com
Tidak jauh berbeda, Tiket. com, platform pemesanan tiket perjalanan dan hotel terkemuka di Indonesia, juga menjadi target serangan siber pada awal 2025. Serangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab ini juga merupakan serangan DDoS yang mengakibatkan gangguan pada layanan aplikasi dan situs web Tiket. com. Beberapa pengguna mengeluhkan ketidakmampuan untuk mengakses situs atau aplikasi Tiket. com, yang tentunya mengganggu proses pemesanan atau pembatalan tiket.
Sebagai respons, Tiket. com segera mengonfirmasi bahwa serangan tersebut tidak menyebabkan kebocoran data pelanggan, namun mereka tetap mengimbau pengguna untuk berhati-hati dan melakukan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut guna melindungi data pribadi mereka.
Dampak Serangan terhadap Pengguna dan Perusahaan
Pengaruh terhadap Pengalaman Pengguna
Bagi pelanggan yang mengandalkan layanan Citilink dan Tiket. com untuk membeli tiket pesawat, hotel, atau produk perjalanan lainnya, serangan tersebut jelas menyebabkan gangguan yang cukup besar. Banyak pelanggan yang mengeluhkan ketidakmampuan untuk melakukan pemesanan atau perubahan tiket pada momen yang sangat penting. Bagi mereka, hal ini mengganggu rencana perjalanan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Selain itu, adanya gangguan akses dapat merusak reputasi perusahaan. Dalam dunia bisnis yang kian terhubung secara digital, kepercayaan pelanggan merupakan salah satu aset terbesar. Gangguan ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan pelanggan terhadap keamanan dan keandalan platform.
Dampak bagi Perusahaan
Serangan siber seperti ini tentu merugikan perusahaan yang mengalaminya, baik dari segi finansial maupun reputasi. Biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan memulihkan sistem yang terganggu bisa sangat besar, terlebih jika melibatkan penyelidikan keamanan siber yang komprehensif. Di samping itu, perusahaan juga harus melakukan penanganan hukum dan melaporkan kepada pihak berwenang, yang membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit.
Namun, lebih dari itu, dampak jangka panjang berupa hilangnya kepercayaan pelanggan bisa mempengaruhi pendapatan perusahaan. Keamanan data pelanggan sangat krusial, dan perusahaan yang tidak mampu menjaga data dengan baik akan kesulitan mempertahankan loyalitas pelanggan.
Upaya Keamanan Digital yang Diperlukan
Meningkatkan Keamanan Infrastruktur
Setelah insiden ini, baik Citilink maupun Tiket. com menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan sistem keamanan agar kejadian serupa tidak terulang. Salah satu langkah utama yang diambil adalah memperkuat infrastruktur server dan memperbarui sistem keamanan dengan teknologi terkini. Penerapan firewall yang lebih kuat serta sistem deteksi serangan yang lebih canggih menjadi keharusan untuk mencegah serangan DDoS atau jenis serangan lainnya.
Edukasi dan Perlindungan Data Pengguna
Selain memperbaiki aspek teknis, kedua perusahaan ini juga perlu memberikan edukasi kepada pelanggan mengenai pentingnya keamanan digital. Salah satunya adalah mengingatkan pengguna untuk memakai kata sandi yang kuat, menjaga informasi pribadi, dan mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA) di akun mereka. Upaya ini akan mengurangi kemungkinan kebocoran data karena kelalaian pengguna dalam melindungi data pribadi mereka.
Kolaborasi dengan Ahli Keamanan Siber
Untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks di dunia maya, kolaborasi dengan ahli keamanan siber menjadi langkah penting yang perlu diambil. Dengan bantuan profesional, perusahaan dapat lebih cepat dalam mendeteksi dan merespons serangan yang mungkin terjadi di masa mendatang.