Pada awal Mei 2025, masyarakat di area Bekasi, Jawa Barat,
terkejut dengan insiden yang melibatkan dua pria yang nekat mencuri sepeda motor di sekitar sekolah. Kejadian bermula saat dua pria berinisial AB (30) dan MR (28) yang tercatat sebagai warga dari luar kota, datang ke sekolah tersebut dengan maksud yang buruk. Mereka berpura-pura menjadi pengunjung biasa, tetapi sebenarnya tujuan mereka adalah mencuri motor milik salah satu guru yang terparkir di area sekolah.
Tindakan pencurian mereka tidak berlangsung lama. Seorang
siswa yang kebetulan melihat gerakan mencurigakan segera melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak sekolah. Masyarakat yang mendengar keributan langsung berlari ke lokasi dan melihat kedua pelaku yang sedang berusaha mengambil motor milik guru tersebut. Sebelum mereka dapat melarikan diri, kedua pria itu tiba-tiba disergap oleh masyarakat yang marah.
Aksi Amukan Warga
Begitu ketahuan mencuri, kedua pria ini segera menjadi target kemarahan dari masyarakat sekitar. Dalam waktu singkat, warga yang sudah marah segera mengeroyok kedua pelaku. Mereka dipukul, ditendang, dan bahkan ada yang melemparkan benda keras ke arah tubuh mereka. Kejadian ini membuat kedua pria itu tak berdaya, terluka, dan babak belur akibat serangan warga yang tidak terima dengan tindakan kriminal itu.
Salah seorang warga setempat, Andi (45), menyatakan bahwa ia sempat mendengar teriakan seorang siswa yang melaporkan aksi pencurian tersebut. “Kami langsung berlari keluar dan melihat keduanya berusaha untuk melarikan diri. Warga langsung melampiaskan kemarahan mereka karena sudah sering mendengar berita tentang pencurian motor di daerah ini,” ungkap Andi. Beruntung, petugas kepolisian yang cepat datang ke lokasi berhasil mengamankan kedua pria tersebut sebelum lebih banyak warga terlibat dalam aksi amuk massa.
Tanggapan Kepolisian dan Pihak Sekolah
Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Hendri, menjelaskan bahwa kedua pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian untuk proses hukum selanjutnya. “Kini mereka berdua sudah dalam pengawasan kami. Mereka akan dijerat dengan pasal pencurian dengan ancaman hukuman penjara. Beruntung warga hanya melukai mereka sedikit, karena jika terjadi hal yang lebih serius, kami akan bertindak tegas terhadap pelaku amuk massa,” kata Kompol Hendri.
Pihak sekolah juga memberikan tanggapan terkait insiden ini. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Bekasi, Budi Santoso, menyatakan rasa terima kasihnya kepada siswa yang dengan cepat melaporkan pencurian itu. “Kami mengapresiasi keberanian siswa yang tidak ragu untuk melaporkan kejadian ini. Insiden ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga keamanan di lingkungan sekolah dan saling bekerja sama dengan masyarakat,” kata Budi.
Pelajaran yang Bisa Diambil dari Kejadian Ini
Keberanian siswa yang melaporkan pencurian itu menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, bahwa kita semua harus peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak membiarkan tindakan kejahatan berlangsung tanpa intervensi. Selain itu, kejadian ini juga mengingatkan kita bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak, baik pihak sekolah, masyarakat, maupun aparat kepolisian, harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.
Insiden ini juga menunjukkan bahwa amuk massa, meskipun didorong oleh rasa marah terhadap tindakan kriminal, tidak dapat dibenarkan. Proses hukum adalah jalur yang tepat untuk menangani para pelaku kejahatan, dan tindakan main hakim sendiri dapat berujung pada masalah hukum bagi pelaku amuk massa itu sendiri.