Pada tahun 1982, sebuah kejadian mengejutkan terjadi ketika
mayat seorang gadis remaja yang tidak dikenal ditemukan di suatu pemakaman di Blairstown, New Jersey. Tanpa ada yang mengenali, tanpa petunjuk, dan dengan wajah yang penuh luka, wanita muda ini menjadi sebuah teka-teki misterius. Kasus ini kemudian dikenal dengan sebutan “Princess Doe,” sebuah nama yang diberikan oleh media, karena minimnya informasi tentang identitasnya. Namun, pada tahun 2022, setelah lebih dari empat dekade, kasus ini berhasil terpecahkan berkat kemajuan dalam teknologi DNA.
Penemuan Mayat Princess Doe
Pada 15 Juli 1982, seorang penjaga di sebuah pemakaman di Blairstown, New Jersey, menemukan jasad seorang remaja perempuan yang telah meninggal di area pemakaman yang terpencil. Tubuhnya yang tergeletak di rerumputan tampak terabaikan, dan tidak ada tanda yang menunjukkan bahwa gadis itu berasal dari daerah sekitarnya. Pihak kepolisian segera menilai bahwa ia adalah korban pembunuhan, tetapi identitasnya tetap menjadi misteri besar.
Gadis yang ditemukan itu memiliki ciri fisik yang menunjukkan bahwa usianya mungkin berkisar antara 14 hingga 18 tahun, dengan rambut dan mata berwarna cokelat. Pada tubuhnya terdapat beberapa luka yang menunjukkan bahwa ia mengalami kekerasan sebelum meninggal. Meskipun pihak kepolisian telah mengumpulkan berbagai bukti, termasuk pakaian dan jejak-jejak yang bisa menjadi petunjuk, tidak ada informasi memadai untuk mengungkap siapa dirinya.
Penyelidikan dan Julukan “Princess Doe”
Selama bertahun-tahun, penyelidikan terkait kasus pembunuhan ini berjalan dengan lambat. Pihak berwenang menyebarluaskan foto rekonstruksi wajah korban ke berbagai media dan meminta bantuan masyarakat, namun tidak ada yang tampil untuk menjelaskan identitas gadis tersebut. Dengan tidak adanya petunjuk atau identitas yang jelas, media mulai memberi julukan “Princess Doe” untuk korban yang tidak dikenal ini, menggambarkan seorang gadis muda yang seharusnya memiliki kehidupan yang baik namun berakhir dengan tragis.
Seiring berjalannya waktu, berbagai spekulasi muncul mengenai siapa gadis tersebut. Beberapa orang menduga bahwa dia mungkin seorang pelarian atau korban dari praktik perdagangan manusia. Namun, meskipun banyak upaya dilakukan, kasus ini tetap menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah kejahatan di Amerika Serikat.
Terungkapnya Identitas Princess Doe
Pada tahun 2022, peningkatan dalam teknologi forensik akhirnya memberikan harapan baru untuk kasus ini. Para penyelidik menggunakan pengujian DNA yang lebih canggih dan basis data pencocokan genetik untuk mencari kemungkinan hubungan keluarga. Setelah menganalisis sampel DNA yang diambil dari tubuh Princess Doe dan membandingkannya dengan data genetik yang tersedia, akhirnya ditemukan identitas gadis tersebut.
Identitas Princess Doe terungkap sebagai Maria A. —seorang remaja yang dilaporkan hilang dari Keansburg, New Jersey, pada tahun 1982. Maria adalah seorang gadis muda yang tinggal bersama keluarganya, tetapi untuk alasan tertentu, dia memutuskan untuk pergi dan menghilang. Setelah lebih dari 40 tahun, keluarganya yang sudah lama kehilangan harapan akhirnya menerima kabar yang mengungkapkan kenyataan pahit mengenai nasib anak mereka.
Setelah identitasnya diketahui, penyelidik mulai mengarahkan perhatian mereka kepada orang yang diduga membunuhnya. Dengan informasi terbaru yang diperoleh, pihak berwenang mengidentifikasi seorang pria bernama Robert S. yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini. Robert S. , yang memiliki catatan kejahatan seksual, akhirnya dituduh atas kasus pembunuhan tersebut.
Dampak dari Pengungkapan Kasus
Pengungkapan kasus Princess Doe setelah sekian lama memberikan ketenangan bagi keluarga korban yang akhirnya memperoleh penutupan, meskipun sangat terlambat. Bagi masyarakat umum, kasus ini mengingatkan kita akan signifikansi teknologi DNA dalam menyelesaikan kasus-kasus yang telah lama tidak terpecahkan. Hal ini juga menggambarkan bagaimana seseorang yang sebelumnya tidak dikenal dapat tetap diingat dan dihormati meskipun mereka telah meninggal secara tragis.
