Friday

09-05-2025 Vol 19

Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Media dan Netizen Malaysia

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 menjadi

salah satu insiden paling menyedihkan dalam sejarah olahraga Indonesia. Kejadian tersebut merenggut nyawa lebih dari 130 orang, termasuk banyak penggemar sepak bola yang hadir di stadion saat itu. Insiden ini terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, setelah pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. Namun, tragedi ini juga tidak hanya mengguncang Indonesia, tetapi juga menjadi sorotan media dan netizen Malaysia.

Dampak Tragedi Kanjuruhan di Malaysia

Perhatian Besar dari Media Malaysia
Tragedi Kanjuruhan mendapat perhatian besar di Malaysia, terutama setelah banyaknya laporan dari media massa yang meliput insiden tersebut. Beberapa media terkemuka di Malaysia seperti The Star, Bernama, dan Malay Mail secara intensif memberitakan tragedi ini, memberikan informasi terkait jumlah korban jiwa, latar belakang insiden, dan upaya yang dilakukan oleh pihak berwenang Indonesia untuk menyelidiki penyebab tragedi tersebut. Media Malaysia juga menyoroti tindakan pihak keamanan yang dianggap terlalu berlebihan dalam menangani kerusuhan pasca-pertandingan.
Kejadian ini pun memunculkan perbincangan hangat di kalangan publik Malaysia, baik itu dari kalangan suporter sepak bola maupun masyarakat umum. Beberapa pihak meminta agar insiden tersebut tidak hanya dijadikan sebagai berita sensasional, tetapi juga sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan keselamatan di setiap pertandingan olahraga, baik di Malaysia maupun negara lain.
Netizen Malaysia Bereaksi Keras
Netizen Malaysia juga menunjukkan reaksi yang sangat kuat terhadap tragedi ini. Mereka tidak hanya mengecam keras tindakan aparat keamanan yang dinilai tidak profesional, tetapi juga menuntut agar penyelidikan dilakukan dengan transparansi dan keadilan. Banyak dari mereka yang mengekspresikan solidaritas dan menyampaikan rasa duka cita kepada korban dan keluarga korban melalui platform media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram.
Selain itu, banyak netizen yang membandingkan tragedi ini dengan beberapa insiden serupa yang pernah terjadi di Malaysia, seperti insiden-insiden kerusuhan suporter sepak bola. Banyak yang menilai bahwa Malaysia juga perlu meningkatkan standar keselamatan dan pengawasan di stadion agar tragedi serupa tidak terulang.
Upaya Pemulihan dan Langkah Preventif
Setelah tragedi Kanjuruhan, beberapa pihak di Malaysia juga mendorong langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa terjadi di negara mereka. Ada yang mengusulkan agar pihak berwenang lebih ketat dalam memeriksa fasilitas stadion dan memastikan bahwa semua aspek keselamatan di tempat-tempat umum diperhatikan dengan seksama. Mereka juga meminta agar otoritas sepak bola Malaysia lebih proaktif dalam menyelenggarakan pelatihan bagi aparat keamanan di stadion, guna menghindari tindakan yang berlebihan dan berpotensi membahayakan nyawa penonton.
Dalam hal ini, Komisi Keamanan Sepak Bola Malaysia (FAM) pun menyatakan komitmennya untuk memastikan bahwa tragedi seperti yang terjadi di Kanjuruhan tidak akan terulang di Malaysia. Mereka berjanji akan memperketat pengawasan terhadap kegiatan suporter dan mendorong perubahan kebijakan yang lebih fokus pada keselamatan penonton dan pemain.

www.bambubet.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *