Isu sengketa wilayah kembali muncul dalam hubungan diplomatik
Jepang dengan beberapa negara tetangga. Ketegangan terbaru ini berkaitan dengan klaim teritorial atas pulau-pulau strategis di kawasan Asia Timur, dan menjadi sorotan dunia internasional karena dapat mempengaruhi stabilitas kawasan.
Latar Belakang Sengketa Wilayah Jepang
Jepang memiliki sejumlah sengketa wilayah yang telah berlangsung lama dengan negara-negara tetangganya seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Rusia. Beberapa wilayah yang disengketakan memiliki nilai strategis dan ekonomi yang tinggi, baik dari perspektif militer maupun sumber daya alam.
Di antara sengketa yang paling terkenal adalah:
Pulau Senkaku/Diaoyu – Diklaim oleh Jepang dan Tiongkok. Pulau ini terletak di Laut Cina Timur dan menjadi isu sensitif dalam hubungan bilateral kedua negara.
Pulau Dokdo/Takeshima – Diklaim oleh Jepang dan Korea Selatan.
Pulau ini dikuasai secara de facto oleh Korea Selatan, tetapi tetap diklaim sebagai bagian dari wilayah Jepang.
Kepulauan Kuril Selatan (Wilayah Utara) – Diklaim oleh Jepang dan dikuasai oleh Rusia sejak akhir Perang Dunia II.
Ketiga sengketa ini terus menjadi sumber ketegangan diplomatik dan militer, dengan masing-masing negara memperkuat klaimnya melalui jalur hukum internasional maupun aksi simbolis seperti patroli maritim dan kunjungan pejabat tinggi.
Perkembangan Terbaru: Ketegangan dengan Tiongkok dan Rusia Meningkat
Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan kembali meningkat antara Jepang dan Tiongkok setelah kapal penjaga pantai Tiongkok memasuki perairan sekitar Pulau Senkaku. Pemerintah Jepang mengeluarkan protes diplomatik resmi dan menegaskan bahwa pulau tersebut adalah bagian tak terpisahkan dari wilayahnya.
“Kami tidak akan membiarkan setiap upaya sepihak yang mengubah status quo secara paksa,” tegas Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, dalam konferensi pers di Tokyo. Ia juga meminta Tiongkok untuk menahan diri dan menghormati hukum internasional.
Sementara itu, Rusia juga menambah kehadiran militernya di kawasan Kepulauan Kuril. Rusia bahkan mengumumkan rencana untuk membangun infrastruktur militer baru di beberapa pulau yang diklaim Jepang. Tindakan ini memicu kecaman tajam dari Tokyo, yang menganggap langkah tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Jepang.
Respons Internasional dan Potensi Dampaknya
Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, menunjukkan dukungan terhadap Jepang dalam mempertahankan integritas wilayahnya. AS, sebagai sekutu utama Jepang, menegaskan bahwa perjanjian pertahanan bersama juga mencakup wilayah sengketa seperti Pulau Senkaku.
Analis politik internasional menyatakan bahwa ketegangan ini berisiko memicu gesekan yang lebih besar jika tidak dikelola dengan baik. Kawasan Asia Timur kini menjadi salah satu wilayah dengan potensi konflik tertinggi di dunia, terutama dengan meningkatnya persaingan geopolitik antara kekuatan besar seperti AS, Tiongkok, dan Rusia.