Saturday

19-04-2025 Vol 19

Penurunan Populasi Jepang: Tantangan Baru di Negeri Sakura

Jepang kembali mencatat penurunan jumlah penduduk yang

signifikan pada tahun 2024, melanjutkan tren demografis yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade terakhir. Menurut informasi terbaru dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, populasi negara ini kini menyusut menjadi sekitar 123 juta jiwa, berkurang sekitar 800 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak pencatatan dimulai, dan memperkuat kekhawatiran para ahli mengenai masa depan sosial dan ekonomi negara ini.
Faktor Penyebab Penurunan Populasi
Angka Kelahiran Terus Menurun
Salah satu penyebab utama penurunan jumlah penduduk adalah rendahnya angka kelahiran. Tingkat kelahiran di Jepang saat ini berada di kisaran 1,26 anak per wanita, yang sangat di bawah tingkat penggantian populasi sebesar 2,1.
Berbagai faktor juga memengaruhi rendahnya tingkat kelahiran, antara lain:
Biaya hidup yang tinggi, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka.
Kurangnya dukungan bagi keluarga muda, seperti fasilitas penitipan anak dan cuti melahirkan yang fleksibel.
Gaya hidup individualis dan penundaan pernikahan di kalangan generasi muda.

Populasi Lansia Meningkat

Sebaliknya, Jepang memiliki proporsi penduduk lansia (di atas 65 tahun) tertinggi di dunia, melebihi 29% dari total populasi. Hal ini mengakibatkan beban sosial yang semakin berat, terutama di sektor kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Dampak terhadap Ekonomi dan Sosial
Penurunan populasi berdampak besar pada berbagai sektor, terutama ekonomi dan tenaga kerja. Kekurangan pekerja muda membuat banyak perusahaan kesulitan untuk merekrut tenaga kerja baru. Beberapa industri, seperti pertanian dan manufaktur, bahkan bergantung pada tenaga kerja asing untuk tetap bertahan.
Di samping itu, penurunan jumlah penduduk muda juga menyebabkan turunnya konsumsi domestik, yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
Urbanisasi dan Kota-Kota Hantu
Fenomena ini juga menciptakan tantangan baru di bidang urbanisme. Banyak daerah pedesaan mengalami penurunan populasi yang drastis, meninggalkan rumah-rumah kosong dan infrastruktur yang tidak terpakai — yang dikenal sebagai “akiya” atau rumah hantu. Pemerintah daerah menghadapi dilema dalam mempertahankan layanan publik di kawasan-kawasan yang hampir kosong.
Upaya Pemerintah Mengatasi Krisis
Pemerintah Jepang telah melakukan berbagai langkah untuk menangani penurunan populasi, termasuk:
Meningkatkan dukungan finansial untuk keluarga dengan anak-anak.
Memberikan insentif untuk pernikahan dan memiliki anak.
Mendorong kebijakan imigrasi yang lebih terbuka untuk mengisi kekurangan tenaga kerja.
Namun, banyak pengamat berpendapat bahwa perubahan budaya dan sistem kerja di Jepang juga diperlukan agar program-program tersebut dapat berjalan efektif.

www.bambubet.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *